Israel Makin Chaos...! Ribuan Warga Tuntut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu Mundur

GELORAKAN.COM, -- Demonstrasi besar-besaran terus terjadi di Israel, dimana ribuan warga menuntut agar Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mundur dari jabatannya karena dianggap tak mampu membebaskan para tawanan.

Ribuan Warga Tuntut Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu Mundur (Foto: reuter)

Warga berkumpul di depan parlemen, hari Selasa malam. Keluarga sandera Israel yang ditahan di Gaza dan mantan PM Ehud Barak menyalahkan Netanyahu atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dan menuntut pemilihan umum segera, seperti dilansir dari cnbc.

"Anda adalah seorang firaun, pembunuh anak sulung. (Sebanyak) 240 anak diculik di bawah pengawasan Anda. Itu salah Anda," kata Einav Zangauker, yang putranya Matan masih ditahan di Gaza oleh Hamas, merujuk kepada Netanyahu.

"Anda gagal dalam segala hal pada tanggal 7 Oktober, aaat ini Anda adalah penghalang bagi kesepakatan penyanderaan," ungkapnya.

Baca Juga : Iran Serukan Pertemuan Dewan Keamanan PBB Setelah serangan udara Israel Hancurkan Konsulat Iran di Suriah

Mereka menilai Netanyahu tidak benar-benar mendorong pembebasan. Warga yang memprotes juga menyoroti UU peradilan baru Netanyahu yang ditakutkan akan mengancam demokrasi.

"Tugas dasar negara adalah memastikan kembalinya mereka yang diculik. Saya naif, saya tidak menyadari bahwa PM kita tidak tertarik untuk memulangkan mereka karena pertimbangan politik," ujar Merav Svirsky, yang kehilangan kedua orang tuanya dalam serangan Hamas dan saudara laki-lakinya terbunuh di Gaza.

Sementara itu Ehud Barak sendiri menyoroti langkah Netanyahu yang keukeuh melancarkan serangan darat di Rafah. Ia mengatakan para sandera akan kembali dalam peti mati.

"Saya menyerukan percepatan pemilu, dan orang yang bertanggung jawab atas bencana tersebut harus dicopot dari kendali kekuasaan," jelasnya.

Baca Juga : Israel Bom Gedung Konsulat Iran, Dua Jenderal dan Lima Perwira Terbunuh, Israel Semakin Memperluas Konflik

Pada 7 Oktober lalu, serangan Hamas yang belum pernah terjadi sebelumnya menghantam Israel dan mengakibatkan sekitar 1.160 kematian di Israel. Hamas mengklaim serangan dilakukan sebagai balasan penjajahan Israel selama ini ke tanah Palestina.

Hamas menyandera sekitar 250 sandera pada serangan itu, dan 33 di antaranya diperkirakan tewas.

Serangan itu dibalas genosida oleh Israel, di mana hingga kini total 32.916 warga sipil tewas sebagian besar perempuan dan anak-anak. Meski ada resolusi Dewan Keaman (DK) PBB kekerasan tak pernah berhenti hingga kini.***

Sumber: cnbc

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !