Tunggu Giliran Vaksinasi Warga berkerumun

nyarink.com

Kerumunan yang terjadi saat pelaksaan vaksinasi massal di Gedung Technopark 

NYARINK.com - Pelaksanaan vaksinasi secara massal yang digelar  di Gedung Technopark, Kota Cimahi, pada Sabtu (03/07) mendapat sorotan dari berbagai kalangan, salah satunya LSM KOMPAS


Pasalnya, warga yang akan menerima vaksinasi terlalu berkurumun saat mengantri menunggu giliran. Mereka seolah tidak mengindahkan protokol kesehatan berdesakan tanpa jarak.   tidak memperdulikan aturan Prokes seperti yang intruksikan pemerintah. 


Koordinator LSM Masyarakat Pejuang Aspirasi (KOMPAS) Fajar Budhi Wibowo menilai pihak penyelenggara tidak  mempersiapkan kegiatan tersebut secara matang. Menurutnya,  penyelenggara harus segera melakukan evaluasi dan mempersiapkan kembali agar kejadian tersebut tidak kembali terulang. 


"Jangan sampai muncul cluster dari kegiatan vaksinasi masaal tersebut. Pihak penyelenggara harusmesti mempersiapkan secara matang Jangan sampai niat baik itu malah menjadi bumerang," cetus ungkap Fajar, Sabtu (03/07/21)


Jika tidak segera, lanjutnya, bukan tidak mungkin sesuatu hal yang tidak diinginkan bakal terjadi. Dengan kejadian ini harus menjadi pelajaran untuk segera harus disikapi.


"Menilik pada kenyataan yang ada, apakah dibenarkan terjadi kerumunan dilokasi-lokasi tempat pelaksanaan vaksin secara massal? seperti yang terjadi di Technopark Cimahi hingga berulang-ulang.


Namun, bagi warga yang akan divaksin juga mestinya sadar untuk taat mematuhi protokol kesehatan. Terlebih, kejadiannya persis di hari pertama pemberlakuan PPKM Darurat. 


"Dengan kejadian itu, jangan sampai timbul istilah Cluster baru hasil dari Kerumunan Vaksin massal, jika sudah begitu apa mau penyelenggara dipersalahkan," ujar Fajar.


Terlepas apapun alasannya peraturan harus tetap ditegakan. Penyelenggara harus tegas terhadap warga yang tidak taat Prokes, intinya tidak ada alasan.


"Karena vaksinasi massal yang tegah gencar dilaksanakan disejumlah tempat di Cimahi, situasinya hanpir serupa tidak mengindahkan Prokes." Kata Fajar.


Ia berpendapat, jika berkaca pada penyelenggaraan sebelumnya Pemerintah Kota, dalam hal ini petugas Satgas Covid dan penyelenggara harus benar-benar memikirkan kembali langkah-langkah alternatif untuk mencegah kerumunan,  seperti yang baru terjadi nyaris tidak terkendali. 


"Karena vaksin ini penting, saya menyarankan, bagaiman bila penyelenggaraan vaksin massal di cimahi dilakukan secara door to door saja, atau membagikan tugasnya ke tempat lain seperti posyandu/posbindu. Diselenggarakan per RW, biasanya ada 2 sampai 3 tempat di setiap RW." Cetusnya.

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !