Dua Anak Pa Udin Terpaksa di Bawa Bekerja Karena Tak Ada Yang Jaga

nyarink.com

Pa Udin dan kedua anaknya ditempat tinggalnya

NYARINK.COM -- Menjadi tulang punggung keluarga di suia yang tak lagi muda tentu bukanlah pekerjaan mudah untuk dilakukan. Namun, bapak ini harus berjuang untuk menghidupi dua anak kembarnya nya yang masih balita dan anak bayi yang baru berusia 3 bulanan.


Dilansir dari laman Donasionline, bapak ini bernama Pak Udin. Diketahui, beliau sudah berumur 59 tahun.


Kisah hidupnya yang mengharukan ini bermula saat ia ditinggal pergi istrinya untuk selama-lamanya. Istrinya saat itu meningggal satu jam setelah melahirkan anaknya yang ketiga.


Setelah istrinya tiada, Pak Udin tak bisa lagi bekerja seperti semula. Semua harta benda yang ia miliki habis terjual untuk biaya operasi caesar almarhumah istrinya. Kondisi ini juga yang membuatnya pindah ke kontrakan yang lebih murah. Kini di usia senjanya Pak Udin harus mengurus dan membesarkan ketiga anaknya seorang diri tanpa sanak saudara.


Di sebuah rumah petak berbahan triplek itu, Pak Udin tinggal bersama anak-anaknya. Meski terhimpit ekonomi, ia tetap ingin mengurus dan memberikan perhatian kepada anak-anaknya.


“ Mereka masih pada kecil, sebagai ayah sekaligus jadi ibu buat mereka, saya berusaha memberi perhatian dan kasih sayang yang penuh, supaya anak-anak gak kesepian,” ceritanya


Makin sulitnya ekonomi keluarga akhirnya membuat Pak Udin merelakan anak ketiganya untuk diasuh kepada rekannya. Pak Udin merasa sudah tak sanggup lagi mengurus anak ketiga nya yang masih bayi dan tak bisa lagi mencukupi kebutuhan asupan gizi dan susu nya.


Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Pak Udin kini bekerja menjadi tukang parkir di salah satu toko baju. Setiap hari Pak Udin berjalan 5 KM sambil membawa dua anak kembar balita nya.


“ ya.. mau bagaimana lagi, jadi juru parkir pendapatannya gak nentu. Bukannya gak kasihan dengan anak-anak, uang yang saya dapatkan mending kami belikan satu bungkus mie instan agar bisa makan bareng mereka.” Jelas Pak Udin


Karena tak ada yang menjaga, Pak Udin tak punya pilihan lain dan mengajak anak-anaknya jalan kaki berkilo-kilo meter menuju tempat ia bekerja. Ia juga tak punya uang untuk ongkos angkutan umum pulang pergi. Maklum saja, penghasilan jadi juru parkir memanga tak menentu.


Sedihnya lagi, saat tak ada lauk untuk makan, Pak Udin dan anaknya terpaksa hanya makan nasi dengan garam saja. Terkadang, dengan bumbu penyedap yang diseudh dengan air hangat untuk lauk makan bersama.


Mari bantu ringankan beban Pak Udin dan keluarganya. Agar, ia bisa memberikan kebutuhan anaknya dan bisa hidup lebih layak. Jika teman-teman ingin berdonasi, bisa lewart link berikut ini ya.


donasionline.id/kisahpakudin


Mudah-mudahan Pak Udin danak anak-anaknya senantiasa diberikan kesehatan, panjang umur, dan rezeki yang melimpah ya. Semangat terus pak!


#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !