Sugiati, Banyak kenangan Yang Tak Bisa Terlupakan Selama di TPP

nyarink.com

Foto bersama jelang perpisahan 
 

MERANTI, NYARINK.COM -- Meski berat lantaran harus berpisah dari rekan sejawat dilingkungan kerja, pisah sambut Camat Tasik Putri Puyu tetap berjalan hikmad dan penuh rasa haru. Acara tersebut juga sekaligus perpisahan beberapa orang yang sudah memasuki purna tugas.


Mereka diantaranya Sekcam Tengku Mahadar, Kasi Trantib. Syargani, Kasi PMD  Bahtiar, SH., dan staf  kantor Camat Suyadi. Selain itu, pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan aset dari Sugiati, SPi, MSi ke Plt Camat Tasik Putri Puyu Masdiana S.Sos.


Acara tersebut juga turut dihadiri para  Kades, Ka UPT, Babinsa dan Babinkantibmas, Ketua MUI, KUA, Tomas, ketua PKK, Ketua BKMT, Ketua kelompok Sadar Wisata, Ketua Karang Kecamatan, pendamping desa, koordinator  PKH, PPL, dan Satpol PP.


Sugiati dalam sambutannya menyampakan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya kepada seluruh jajaran pemerintahan, seluruh lapisan masyarakat yang sudah menyempatkan untuk hadir bersama dalam acara pisah sambut ini.


"Selama saya bertugas menjadi camat di Tasik Putri Puyu banyak hal yang belum dapat kita realisasikan, saya mohon maaf beribu maaf. Mudah- mudahan dengan Camat yang baru, semua itu bisa terwujud." Ungkap Sugiati. Selasa (23/3/21).


Pada kesempatan tersebut, dirinya meminta izin pamit kepada seluruh rekan sejawat maupun masyarakat. Ia mengaku akan terus mengingat semua kebaikan masyarakat TPP. 


"Pasti saya akan rindu dan mengenang dimanapun tempat saya bertugas. Kenangan yang paling baru bagi saya ketika kejadian KARLAHUT. Kita dipaksa harus bermalam dan kadang tidur dihutan bersama bapak Kapolsek Merbau, Tim Fire perusahaan, Satpol PP dan beberapa masyarakat. Selain itu, saat wabah covid-19 menimpa 12 orang yang dinyatakan positif. Memaksa kami harus Lockdown selama 2 x 14 hari. Lagi-lagi memaksa kami tidak bisa bertemu anak-anak dan keluarga selama 2 bulan 19 hari, dari sebelum puasa hingga berakhirnya lebaran idul Fitri," paparnya, seraya meneteskan air mata.


Dengan berakhirnya masa tugas ini, dirinya juga tak lupa untuk  memohon doa restunya atas kepindahannya ke luar Kabupaten. Ia mengaku keputusan ini diambil agar dirinya bisa bersatu dengan keluarga. 


"Saya sudah 10 tahun berpisah dengan keluarga karena tugas saya di Kabupaten Kepulauan Meranti yang sangat saya cintai, rindui dan kagumi ini. Saya meminta maaf apabila selama kita bekerja, banyak kesilapan dan kekurangan, saya mohon bisa dimaafkan." Pintanya.


Reportase : Karyono 


#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !