BMKG Ingatkan Potensi Tsunami di Wilayah Pantai Selatan

nyarink


 

SUKABUMI, NYARINK.COM -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan mitigasi tsunami kepada masyarakat di Pesisir Palabuhanratu, Sukabumi. Pada kesempatan itu, BMKG mengingatkan soal adanya potensi bencana tsunami di wilayah Pantai Selatan Jabar, khususnya Palabuhanratu.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya menyebut potensi adanya tsunami itu mengacu kepada posisi wilayah yang berhadapan langsung dengan sumber gempa megathrust di Samudra Hindia, Selatan Jawa.


"Berdasarkan kajian potensinya, sumber gempa ini memiliki magnitudo tertarget 8,7 dan dapat memicu tsunami di Pantai Palabuhanratu dengan estimasi ketinggian di atas 3 meter. Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi bencana, BMKG selalu siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang cepat dan akurat," kata Tony, Senin (14/12/2020).


Dia menjelaskan peringatan dini tsunami yang disebarluaskan oleh BMKG akan diterima oleh pemerintah daerah, para pemangku kepentingan dan masyarakat melalui beragam moda diseminasi seperti WRS, aplikasi android WRS mobile dan Info BMKG, SMS, Email, Fax, Website, dan Media Sosial.


Untuk itu disebut Tony, para pemangku kepentingan bidang kebencanaan dianggap sangat perlu untuk terus meningkatkan kemampuan, sarana dan prasarana dalam menghadapi tsunami. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kesiapsiagaan masyarakat dalam merespon peringatan dini tsunami dari BMKG, pemasangan sirene tsunami, penyiapan jalur dan rambu evakuasi, serta membangun tempat evakuasi sementara.


"Dalam upaya merelisasikan upaya tersebut di atas, maka BMKG menyelenggarakan Workshop Penguatan Subsistem Pendukung Peringatan Dini Tsunami pada 14-16 Desember 2020 di Hotel Grand Inna Samudra Beach Pelabuhanratu yang disertai penerapan protokol kesehatan terkait pandemi COVID-19. Kegiatan ini akan diikuti oleh Pemerintah Desa Citepus, Palabuhanratu, BPBD Kabupaten Sukabumi, BPBD Jawa Barat, pemangku kepentingan kebencanaan dan wakil kelompok masyarakat," ucapnya.


"Tujuan kegiatan workshop ini adalah agar masyarakat dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pemahaman tentang pentingnya respon peringatan dini tsunami dari BMKG, memahami konsep evakuasi mandiri dan ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan sistem mitigasi tsunami di daerahnya dengan secara terlibat dalam penyusunan rencana evakuasi dan penyusunan prosedur tetap dalam merespon peringatan dini tsunami," sambung dia.


Selain workshop, dalam kegiatan tersebut juga akan dibentuk Tim Siaga Bencana di Desa Palabuhanratu yang anggotanya terdiri dari warga masyarakat yang mampu dan aktif sebagai pengerak dalam penanggulangan bencana tsunami di daerahnya.(Detik/Ink20)


#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !