Dok foto: Ilustrasi Google |
Gelorakan.com, - Kecewa rasanya sangat menyiksa batin, karena kamu sudah merasa memilikinya padahal belum jadi siapa-siapa. Padahal yang pergi itu hanya pacar, bukan suami atau istri?.
Mengapa? Karena pacar belum tentu jodohmu, oleh sebab itu, sebelum janji sakral dalam pernikahan terucap jangan mau berharap lebih dan percaya sepenuhnya kepada seseorang yang kamu sebut pacar.
Saat ada yang menawari cinta, lantas jangan baper dulu saat ada yang mendekatimu, agar kamu tidak pernah jatuh dalam pedihnya rasa kecewa.
Karena yang beneran cinta kepadamu akan membuktikannya dengan tindakan nyata di pernikahan. Tutup hatimu rapat-rapat kepada seseorang yang hanya bisa membual cinta lewat perkataan manis dan perhatiaanya.
Sekalipun kamu tahu bahwa dia memang ada rasa kepadamu, hati-hati dengan sesworang yang bisanya hanya tebar pesona.
Sebelum dia benar-benar datang dan menghalalkanmu. Intinya tetaplah kokoh menjaga htimu, jangan beri celah perhatian dan sikap manisnya masuk ke dalam hatimu.
Meski nyatanya rasamu juga bergemuruh dalam hatimu seakan-akan sulit diredakan.
Bentengi hatimu dengan kesabaran, bentengi hatimu dengan prinsip yang kuat.
Jatuh dalam perangkap yang telah dia buat dengan sangat baik, Karena biasanya, bersamaan dengan demikian setan semakin menggodamu agar kamu lepas dari pertahananmu.
Seperhatian apapun dia terhadapmu, tunggu saja sampai dia mau mengikrarkan cintanya dalam indahnya “ijab qabul”. Jadi, siapapun orangnya, seperti apapun kebaikannya, karena sungguh disitulah janji lelaki itu dapat depegang atau diperhitungkan.
Karena sungguh kebanyakan kecewa itu hadir memang karena ketidak hati-hatiannya seseorang itu menjaga hati.
Sebab itulah mengapa kamu harus selalu bijak dalam menjaga hatimu, padahal hubungan diantara kalian masih belum apa-apa.
Dan bila saat ini hal demikian melandamu, maka jangan salahkan siapa-siapa, karena semua itu terjadi sebab terlalu gegabahnya kamu menganggap dia milikmu. (Lailiyatus Sa'adah/humairoh)