Reses Masa Persidangan ll, Aida Soroti Dua Aspirasi Masyarakat

nyarink.com

Anggota DPRD Kota Cimahi, Aida Cakrawati Konda saat menggelar reses masa persidangan ll bersama masyarakat, di kediamannya.

NYARINK.com -- Seperti sebelumnya, pada Reses Masa Persidangan ll anggota DPRD Kota Cimahi, Aida Cakrawati Konda,  mengaku banyak menerima aduan sekaligus keluhan masyarakat.


Dari sekian aspirasi, Aida menyoroti dua hal yang menurutnya tidak kalah penting, yaitu terkait ketersediaan air dan pendidikan. Tidak seperti tahun sebelumnya, dirinya bersyukur sampai saat ini belum permintaan bantuan air dari warga. Tanda kebutuhan air masih cukup, terutama  didaerah seputaran asal pemilihannya. 


"Alhamdulillah, masyarakat belum ada yang meminta air kepada saya. Tandanya warga tidak kekeringan. Partai Demokrat kan terkenal dengan sebutan Dewa cai," imbuh Aida, usai menggelar reses, dikediaman pribadinya. Komplek Suaka, Kelurahan Leuwigajah, Kota Cimahi. Sabtu (08/5/21).


Namun, ia mengingatkan masyarakat dan Pemerintah Kota Cimahi agar tetap menyediakan ruang terbuka hijau untuk serapan air. 


"Harusnya Pemkot Cimahi mampu membuat penampungan air atau embung dan biopori agar persedian air bisa mencukupi. Malah kalau bisa pada setiap rumah ada serapan untuk air seperti biopori," cetusnya. 


Selanjutnya, Terkait pendidikan. Tadi masyarakat banyak mempersoalkan tentang aturan zona bagi calon peserta didik baru dan Kepemilikan Kartu Indonesia Pintar (KIP).


Persoalannya, kata dia, pemegang kartu KIP justru banyak dari kalangan yang mampu. Padahal kartu tersebutkan sebenarnya diperuntukan bagi yang tidak punya. Imbasnya, banyak anak-anak mereka yang seharusnya masuk ke sekolah Negeri, harus tergeser oleh calon murid baru yang memiliki KIP.


"Tadi kalau saya dengar bukan karena program KIP nya, tapi status mereka yang memiliki KIP. Intinya jika dilihat mereka yang memiliki KIP  justru orang yang berkecukupan. Padahal masih banyak yang lebih berhak memiliki kartu KIP tersebut," ungkapnya.


Untuk itu, ia menghimabau bagi mereka yang berkecukupan agar mengalah dan memilih sekolah swasta yang berkwalitas. Atau paling tidak masuk di jalur lain, prestasi misalnya. Biar sekolah Negeri diprioritaskan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu. 


Ia menyebut, keberadaan sekolah Negeri di Kota Cimahi masih kurang. Sekolah tingkat Pertama didekatnya saja, hanya ada dua. Sementara tingkat Sekolah Menengah Atas hanya ada satu. Untuk beberapa kelurahan. (Ink21).


#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !