KPPI Yakini Bisa Capai 30 Persen Keterwakilan Perempuan di Parlemen

nyarink.com

Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana, saat menghadiri Rakerda KPPI Kota Cimahi

 

CIMAHI, NYARINK.COM -- Keterwakilan 30 persen perempuan di lembaga Legislatif di Jawa Barat (Jabar) pada umumnya masih belum memenuhi target, termasuk Kota Cimahi. Meski sebenarnya pada Pemilu 2014 pernah tercapai, namun belakangan prestasi tersebut kembali menurun.


Melihat hal tersebut, Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Jawa Barat (Jabar) Dra. Ratnaningsih, MM., tidak ingin berdiam diri. Ia bertekad, ingin mengembalikan prestasi seperti pada Pemilu 2014.


"Mengdengar tekad kami, Gubernur Jabar Ridwan Kamil sangat mendukung apa yang menjadi keinginan KPPI Jabar. Sampai beliau menawarkan sekolah perempuan politik," ujar Ratna Ningsih,  disela Rapat Kerja KPPI Kota Cimahi, di Simply Valore Hotel, jalan Raya Baros no 57, Kota Cimahi. Rabu (07/04/21).


Tetapi, menurut dia, target saja belum cukup. Karena para perempuan yang bakal duduk di Parlemen harus  memenuhi syarat sebagai Caleg. Mereka harus mempunyai kemampuan, berwawasan, dan berakhlak mulia.


Sementara, Ketua KPPI Kota Cimahi, Dra. Aida Cakrawati Konda menyebut,  keterwakilan perempuan legislatif di Kota Cimahi pada pemili 2019, sudah hampir menyentuh 30 persen. Atau sebanyak 13  Perempuan yang menjadi Anggota DPRD, atau 28 persen dari 45 anggota dewan yang ada di Kota Cimahi.


“Sebenarnya, pada 2014 lalu ada 14 anggota DPRD Kota Cimahi hasil Pileg, tetapi salah satunya terjadi  PAW  oleh laki-laki sehingga turun menjadi 13 orang atau 28 persen dari  45 anggota DPRD,” sebutnya, Rabu (07/4/2021).


Pada Pemilu 2024, pihaknya menargetkan minimal harus ada 15 - 20 orang perempuan  yang menjadi anggota DPRD Kota Cimahi.


Mestinya, kata dia, target tersebut bisa tercapai mengingat jumlah penduduk antara perempuan dan laki-laki di Kota Cimahi persentasenya hampir sama, sehingga sangat wajar jika keterwakilan perempuan ini bisa setara. 


"Agar targetnya tercapai, KPPI Kota Cimahi akan melakukan berbagai pelatihan kepada mereka yang akan terjun di Pemilu 2024. Agar nantinya, mereka mampu berbicara dan meyakin masyarakat. Hingga pada akhirnya mereka bisa membawa isu atau kepentingan perempuan." Terang Aida.


Sedangkan, Plt Wali Kota Cimahi Ngatiyana sangat mendukung program yang nantinya akan dijalankan KPPI Kota Cimahi, agar kesetaraan gender dapat diwujudkan di Kota Cimahi. Sebab menurut Ngatiyana, perempuan itu bisa sederajat dengan laki-laki, wanita juga tak harua kalah dengan laki-laki.


“Kami akan mendukung KPPI Cimahi untuk meningkatan keterwakilan perempuan di Lembaga legislatif. Karena itu nantinya bisa menjadi sebagai implementasi dari emansipasi wanita dibidang politik,” pungkasnya.  


Editor : Ink21

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !