Ridwan Kamil, Apresiasi Pesantren Tharekat Idrisiyyah Sebagai Pelopor Aquaculture

nyarink

 Ridwan Kamil meninjau tambak udang Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah(humas)

 

TASIKMALAYA, NYARINK.COM -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meninjau tambak udang Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah sekaligus melakukan panen parsial di tambak Qini Vaname 2, Jalan Raya Ciheras, Desa Ciandum, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya.


Udang vaname (Litopenaeus vannamei) sendiri merupakan jenis udang yang hidup di laut tropis. Udang jenis ini menjadi primadona bagi petambak karena memiliki karakteristik yang unggul, antara lain mampu hidup pada kisaran salinitas yang luas, mampu beradaptasi dengan lingkungan bersuhu rendah, memiliki tingkat keberlangsungan hidup yang tinggi, dan memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap penyakit sehingga cocok untuk dibudidayakan di tambak. 


Kang Emil mengapresiasi Pesantren Tharekat Idrisiyyah sebagai salah satu pelopor aquaculture khususnya tambak udang di Jabar Selatan. 


"Saya sangat bahagia hari ini karena di belakang saya ada tambak-tambak udang ukuran 40x60 meter yang isinya ada ribuan udang. Ini (Qini Vaname) menjadi percontohan bahwa pantai selatan Jabar bisa menghasilkan nilai ekonomi yang luar biasa," ucap nya.


Ia pun menilai, Pesantren Tharekat Idrisiyyah melalui koperasi pesantren berhasil mengelola tambak-tambak udang vaname sehingga menghasilkan kesejahteraan untuk pesantren dan santri. 


Ke depannya, ia berharap, kejayaan budi daya udang vaname di Jabar Selatan yang salah satunya disokong Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah bisa membuat ekspor Jabar meningkat. 


"Ada dulu sebuah perubahan (semangat bertambak udang), jangan-jangan (setelah ini) butuh restoran juga. Otomatis nanti juga ada kebutuhan pengolahan. Kalau sudah banyak (petambak), nanti bisa ekspor," ujar Kang Emil. 


"Saya pesan ke Dinas KUK, mitranya adalah pesantren koperasi. Ke Dinas Kelautan dan Perikanan, hitung skala ekonominya. Tidak ada alasan (budi daya udang vaname) ini tidak sukses di Jabar," katanya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar, Hermansyah, mengatakan bahwa pesisir Jabar Selatan sepanjang 446 km ini memiliki banyak potensi yang belum tergarap. 


Hermansyah pun mendukung upaya budi daya udang vaname karena secara ekonomi memiliki pasar yang luar biasa. Ia pun menilai, Qini Vaname Pesantren Tharekat Idrisiyyah bisa menjadi percontohan bagi petambak lainnya. 


"Dengan banyaknya petambak maupun nelayan tentu akan mendorong hasil produksi perikanan di Jabar dan pada akhirnya kesejahteraan nelayan dan petani tambak adalah sasaran utama kami," ucapnya.(Ink21)





#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !