MUI, Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac Life Science Co Ltd China Dan PT Biofarma (Persero) Suci Dan Halal

nyarink

KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH Miftah Faridl(Humas)


BANDUNG, NYARINK.COM -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bandung, KH Miftah Faridl menyerukan kepada umat muslim untuk tidak ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19 oleh pemerintah. Langkah tersebut merupakan bagian dari ikhtiar dalam memerangi penyebaran Covid-19.


Miftah menyebutkan, kehalalan vaksin produksi Sinovac sudah diuji dan dipertegas lewat penerbitan Fatwa MUI Nomor 02 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co. LTD China dan PT Bio Farma (Persero).


“Kita senantiasa memohon kepada Allah SWT bahwa segala macam usaha pemerintah termasuk menyiapkan vaksin mudah-mudahan dapat menyelesaikan problem pandemi. Kita percayakan kepada pemerintah bahwa vaksin bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat," kata Miftah.


"Sebagai kaum muslimin kita mengikuti fatwa MUI yang sudah mengeluarkan fatwa kehalalan,” imbuhnya.


Pada poin pertama Fatwa Nomor 02 Tahun 2021 menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Science Co Ltd China dan PT Biofarma (Persero) hukumnya suci dan halal.


Miftah menambahkan, selain ditinjau dari sudut pandang keagamaan, keamanan vaksin juga dipertegas secara ilmiah oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA) atau Otorisasi Penggunaan Darurat dari data hasil uji klinis tahap 3.


“Berikutnya karena ini menyangkut keselamatan manusia maka diperlukan lembaga terkait atau BPOM. Kami imbau untuk menenangkan masyarakat. Jangan menambah keraguan di tengah masyarakat,” tegasnya.


Kendati masalah kesembuhan merupakan kuasa Allah, namun Miftah menyerukan, mengikuti program vaksin adalah upaya terbaik pemerintah dan umat muslim untuk mengurangi penyebaran Covid-19.


“Ada yang namanya Thoun atau penyakit yang menimpa masyarakat, nabi memberikan ajaran bahwa larilah kamu dari penyakit itu seperti lari dikejar singa. Artinya harus ada ikhtiar untuk lari dari pandemi,” ungkapnya.


Miftah mengingatkan, di tengah pandemi Covid-19 ini, masyarakat tetap harus menguatkan mental spiritual. Selain memegang teguh ajaran agama, juga tetap berikhtiar secara optimal guna mementingkan kemaslahatan umat.(Ink21)




 

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !