Akademi Karate Vira Prakasa Yudha Disjas TNI AD Latih Siswa Tiap Kesatuan Untuk Jadi Pelatih





NYARINK.com, Cimahi - Dinas Jasmani (Disjas) TNI Angkatan Darat terus mendukung pengembangan olahraga Karate di Indonesia dengan melahirkan Akademi Karate Vira Prakasa Yudha Disjas TNI AD.

Kepala Dinas Jasmani TNI AD Brigjen TNI  Khairul Anwar Mandailing SH, M. Tr (Han) mengungkapkan, Akademi Karate yang berada di lingkungan Markas Disjas TNI AD, Jalan HMS Mintaredja, SH Baros Kota Cimahi, pada Sabtu, 17 Oktober 2020 telah melaksanakan Ujian Kenaikan Sabuk Hitam (Dan) serta Sabuk Cokelat (Kyu) bagi para karateka yang telah memenuhi persyaratan.

Sebagai salah satu lembaga dibawah Mabes TNI, kata Brigjen TNI Khairul Anwar Mandailing SH, M.Tr (Han), pihaknya akan terus melakukan dukungan untuk mengembangkan beladiri karate ini.

Sebagai bentuk dukungan pihaknya akan menfasilitasi pendidikan dan latihan para siswa dari seluruh kesatuan di Indonesia untuk mendapatkan gembelengan baik secara fisik maupun mental yang dibina langsung master pelatih Sensei Sawanori Matsuzaki.

Dikatakan Khairul, nantinya para siswa dididik beladiri karate selama lima tahun. Tujuannya, untuk melahirkan para pelatih yang handal untuk mengembangkan olahraga karate di tanah air. 

Ia berharap, mereka yang telah naik tingkat bisa menjaga tradisi dan menjaga kehormatan Kushin Ryu M Karatedo Indonesia (KKI) dimanapun berada. 

“Saya berharap Akademi Karate ini akan melahirkan pelatih yang handal, sehingga akan muncul bibit atlet karate yang berprestasi baik di Indonesia maupun dunia,” katanya.

Sebagai Master Pelatih Karate Kushin Ryu M Karatedo Indonesia, Sensei Sawanori Matsuzaki menilai keberadaan Akademi Karate di Disjas TNI AD sudah berkembang pesat dengan melakukan pendidikan dan latihan bagi siswanya yang berlangsung sekitar lima tahun.

yang juga Mantan Juara Dunia, pada Kejuaraan Karate Dunia 5 kali berturut-turut mengungkapkan, keberadaan Akademi Karate di Disjas TNI AD ini sudah berkembang dengan pesat dengan melakukan pendidikan dan latihan bagi siswanya yang berlangsung sekitar lima tahun.

“Akademi Karate ini kalau  diibaratkan di lingkungan TNI adalah Akmilnya, latihan mereka dilakukan pada pagi dan sore hari, baik fisik, teknik maupun mental,” ungkap Mantan Juara dunia Karate 5 kali ini.

Hal senada juga disampaikan Ketua Umum KKI Jabar, Ir.Yudi Diharja. Para siswa yang telah mengikuti ujian kenaikan sabuk ini sebaiknya bisa menjaga marwah KKI dimanapun mereka berada.

Selain itu, mereka harus bisa lebih mengembangkan KKI dikesatuan lingkungannya masing-masing. "Para siswa saya harapkan bisa menjaga marwah KKI,” tuturnya.

Sementara, Paulus Arifin, Ketua Majelis Sabuk Hitam (Masahi) Jabar menyatakan, prakarsa pendirian KKI di Disjas TNI AD ini tak terlepas dari visi untuk melahirkan atlet karate yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Adanya Dojo di Disjas ini diharapkan bisa melahirkan atlet karate yang berprestasi,” tukasnya

Sekjen KKI Pusat Suhendi Nur menjelaskan, ujian kenaikan sabuk ini merupakan rangkaian dari program pembinaan karate, sehingga jika hal itu tertunda akan mengganggu program pengembangan pendidikan dan latihan yang sedang berlangsung.

“Jika ujian kenaikan tertunda, maka program yang lain akan terganggu, jadi ujian ini merupakan kesinambungan dari program yang telah direncanakan,” pungkasnya.

[Gn/Ink20]

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !