Hamas dan Fatah Bersatu Melawan Pencaplokan Israel Atas Tepi Barat



Ramallah - Hamas dan Fatah, dua faksi Palestina yang bersaing sengit, mengeluarkan pernyataan sikap bersama soal rencana aneksasi Israel di Tepi Barat. Mereka berjanji untuk bersatu melawan rencana Israel itu.

Seperti dilansir AFP, Kamis (2/7/2020) mereka mendesak faksi-faksi Palestina lainnya untuk melihat momen ini sebagai "peluang bersejarah" untuk bersatu dalam "perjuangan" mendirikan negara Palestina.

"Kita tidak memiliki musuh selain Israel," kata pihak Hamas dan Fatah dalam konferensi pers bersama, hari Kamis (2/7).

Masing-masing pihak diwakili oleh Jibril Rajoub, seorang pejabat senior Fatah dan Salah al-Arouri, pendiri sayap militer Hamas.
Hamas adalah kelompok milisi Islam yang menguasai Jalur Gaza dan Fatah merupakan tulang punggung Otoritas Palestina yang lebih sekuler di Tepi Barat. Mereka telah berselisih sejak 2007.
Musim panas 2007 menjadi saksi bagaimana milisi Hamas melakukan kudeta terhadap Fatah dan mengambil kendali atas daerah kantong Gaza yang bergolak.
Sebelumnya, Israel berencana mulai menganeksasi pemukiman di Tepi Barat dan Lembah Yordan pada tanggal 1 Juli, tetapi rencana yang didukung Amerika Serikat itu terpental kembali. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pembicaraan dengan para kepala keamanannya sedang berlangsung.
Aneksasi merupakan bagian dari rencana pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang juga mencakup pembentukan negara Palestina yang didemiliterisasi dengan ibukota di luar Yerusalem. Palestina dengan tegas menolak rencana pencaplokan ini.
Ribuan orang di Gaza memprotes rencana pencaplokan tersebut pada hari Rabu (01/07), dengan beberapa orang mengibarkan bendera Palestina dan plakat yang mengutuk Trump. [detiknews]

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !